Bayu menggelar sayembara lomba kepada dosen dan mahasiswa Sam Ratulangi untuk berbisnis. Ia rela merogoh uang Rp 10 juta dari sakunya sebagai hadiah lomba bisnis untuk mahasiswa.
"Saya akan buat lomba, hadiahnya Rp 10 juta. Itu uang saku dan saya kasih dana," kata Bayu yang diikuti tepuk tangan dari mahasiswa dan dosen Sam Ratulangi di Gedung Rektorat Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (4/09/2014).
Lombanya adalah mendesain kue khas asli Manado yaitu apang dan panada berkualitas ekspor. Bayu menantang mahasiswa berinovasi untuk membuat kue asli kota Manado yang unik dan bernilai tambah untuk diekspor ke Jepang.
"Apa ini kuenya, kemasan, labelnya sedemikian sehingga dia bisa diekspor ke Jepang untuk kue asli Manado. Anda mendesain membuat kuenya, mengemasnya, memberikan labelnya sehingga berpotensi untuk bisa ekspor ke Jepang," paparnya.
Mahasiswa dan dosen Sam Ratulangi juga dituntut agar produk kue yang dihasilkan harus memenuhi syarat seperti keamanan pangan di negara Jepang. Nantinya pemenang akan mendapatkan hadiah Rp 10 juta/orang dan akan berkesempatan pergi ke Jepang untuk langsung mempromosikan produknya dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Program seperti ini juga telah dilakukan Kemendag di universitas yang ada di Jakarta tetapi hasilnya belum memuaskan.
"Kepada pemenang saya kasih hadiah Rp 10 juta, lalu Rp 5 juta saya akan tambahkan kalau produknya jadi riil. Bisa nggak seperti itu? Dengan biaya Rp 5 juta tim ini saya hubungkan kepada pihak BRI untuk mengemas apang dan panada untuk bisa ekspor ke Jepang. Jangan demonstasi saja, saya punya keyakinan 100% Anda bisa," katanya.
(wij/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
