Susah Dapat KPR di RI, TKI Bergaji Rp 670 Juta Ini Pilih Beli Rumah di Sydney

Jakarta -Pekerja Indonesia yang berkarir di perusahaan asing di luar negeri yang susah mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tak hanya dialami para pelaut.

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berprofesi di luar pelaut juga mengalami hal sama karena perusahaannya tempat bekerja tak punya kantor perwakilan di Indonesia.


Susahnya mendapatkan KPR juga dialami oleh 'F', WNI yang tinggal tetap dan bekerja di Sydney, Australia. Meski tak mengungkapkan bekerja di mana, ia menceritakan pengalamannya pada 2009 pernah mengajukan KPR di bank dalam negeri untuk membeli rumah di Yogyakarta seharga Rp 700 jutaan. Namun F harus bersabar, karena pengajuan KPR-nya ditolak bank padahal gajinya cukup besar dibandingkan rata-rata pekerja di Indonesia.


"Ditolak sama bank, uang muka 10%. Kaget juga sihh, kok bisa begitu," kata F dalam surat elektroniknya, Rabu (10/9/2014).


Ia mengatakan pada saat mengajukan KPR beberapa tahun lalu, gajinya masih sekitar Rp 520 juta/tahun atau rata-rata per bulan Rp 43 juta per bulan. Saat ini gaji kotornya sebelum pajak sudah mencapai Rp 670 juta/tahun atau sekitar Rp 55 juta per bulan.


"Padahal tahun yang sama saya beli mobil Honda Civic Rp 365 juta buat orang tua, uang muka 20% disetujui cicilan 4 tahun, nggak jadi beli rumah kecewa ya kecewa, tapi ya sudahlah," keluh F.


Gagal membeli rumah di Indonesia, akhirnya ia memutuskan untuk membeli rumah di Sydney Australia. Harga rumah/apartemen yang dia beli tak tanggung-tanggung mencapai Rp 6,5 miliar dengan cicilan hingga 30 tahun dan sudah disetujui.


"Memang nggak bisa lawan pepatah, dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Australia emang tanah air yang lebih menghargai kami penduduknya," kata F.


Australia memang memberikan kemudahan dalam hal kredit hunian apartemen bagi para warganya termasuk warga asing, dengan proses mudah dan bunga kredit ringan.

Bagi Anda yang punya pengalaman soal sulitnya mendapatkan rumah karena gaji yang rendah. Atau tetap sulit dapat KPR meski sudah berpenghasilan tinggi, bisa kirim ceritanya ke redaksi@detikfinance.com.


(hen/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!