JK Kritik Kebijakan Dahlan yang Sewa Banyak Genset

Jakarta -Wakil Presiden Terpilih Jusuf Kalla (JK) mengkritik kebijakan PT PLN (Persero) yang menyewa banyak mesin diesel (genset) pada 3-5 tahun yang lalu. Menurutnya keputusan itu fatal.

"Kesalahan PLN 3-5 tahun lalu adalah menyewa banyak diesel 7.000-8.000 MW totalnya, itu kesalahan sangat fatal," ujar JK di acara National Conference on Electrical Power Business & Techology, Jakarta Convention Centre, Jakarta, Kamis (2/10/2014).


Pada masa itu, PLN dipimpin oleh Dahlan Iskan sebagai Direktur Utama. Dahlan menjabat sebagai Dirut PLN pada 2009-2011, sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Menteri BUMN.


JK mengatakan, keputusan sewa genset tersebut karena alasan proyek pembangkit listrik 10.000 megawatt (MW) banyak yang telat.


"Kalau telat permasalahannya kenapa? Uang negara yang kau pakai buat sewa genset itu besar, kenapa tidak gunakan uang itu untuk percepat penyelesaian proyek 10.000 MW itu," ungkap JK.


JK mengungkapkan, justru program 10.000 MW tersebut ditinggalkan ketika dirinya tidak menjadi Wapres lagi. Sehingga banyak dari proyek tersebut molor dari target.


"Begitu saya berhenti itu molor semua barangnya, padahal waktu saya masih Wapres, (PLTU) Indramayu, Pandeglang selesai, setiap proyeknya saya terus awasi, tiap 3 bulan naik helikopter cek proyeknya, kalau diawasi, dikawal terus harusnya jalan, kalau ditinggalkan ya molor," tutupnya.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!