Jokowi Jadi RI-1, Rupiah 'Perkasa' di Tengah Penguatan Dolar

Jakarta -Hari ini, Indonesia resmi memiliki pemimpin baru yaitu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Hadirnya duet ini mampu mendorong optimisme pasar.

Salah satunya terlihat dari menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Mengutip data Reuters, nilai tukar rupiah akhirnya meninggalkan level Rp 12.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Posisi terkuat rupiah hari ini adalah Rp 11.994 per dolar AS.


Sentimen positif pelantikan Jokowi-JK ampuh menangkal tren penguatan dolar AS terhadap mata uang regional. Saat ini, dolar AS sejatinya tengah menguat mengikuti pergerakan Wall Street.


Dalam perdagangan di pasar Tokyo (Jepang) seperti dikutip dari kantor berita AFP, Senin (20/10/2014), dolar AS diperdagangkan di posisi 107,33 yen. Menguat dibandingkan akhir pekan lalu yaitu 106,22 yen.


Penguatan dolar AS didukung oleh perkiraan bank sentral The Federal Reserves/The Fed akan melanjutkan program pembelian obligasi pemerintah atau quantitative easing. James Bullard, Kepala Federal Reserves St Louis, menyebutkan perekonomian AS belum sepenuhnya pulih sehingga masih perlu stimulus.


Credit Agricole dalam risetnya berpendapat, ekonomi global masih diliputi ketidakpastian. "Volatilitas tinggi masih akan terjadi dalam waktu dekat. Investor masih menantikan apa kebijakan The Fed selanjutnya," sebut riset itu.


Tren penguatan dolar AS sepertinya belum berlaku di Indonesia. Pelaku pasar masih terbawa euforia pelantikan Jokowi-JK. Next


(hds/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!