Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menyebutkan perkembangan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan kebutuhan devisa. Antara lain untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan intervensi valuta asing dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah.
Di sisi lain, penerimaan devisa juga meningkat terutama berasal dari penerbitan sukuk global, hasil ekspor migas, serta kenaikan simpanan deposito valuta asing bank-bank di Bank Indonesia
"Bank Indonesia menilai perkembangan cadangan devisa tersebut positif terhadap upaya memperkuat ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," sebut Tirta dalam siaran pers, Senin (6/10/2014).
Posisi cadangan devisa per akhir September tersebut dapat membiayai 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Berikut perkembangan cadangan devisa Indonesia sepanjang tahun ini:
- Januari: US$ 100,651 miliar
- Februari: US$ 102,741 miliar
- Maret: US$ 102,6 miliar
- April: US$ 105,6 miliar
- Mei: US$ 107 miliar
- Juni: US$ 107,7 miliar
- Juli: US$ 110,5 miliar
- Agustus: US$ 111,2 miliar
- September: US$ 111,2 miliar
(mkl/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!