Saat ini pihak Transvision sedang mencari mitra atau partner untuk bersama-sama mengoperasikan satelit. Direktur Operasi PT Indonusa Telemedia (Transvision) Agung DM Sahidi mengungkapkan, pihaknya berencana merealisasikan rencana perseroan pada Mei 2015.
"Transvision ingin mengoperasikan satelit sendiri. Kita siapkan US$ 150 juta untuk 10 tahun untuk 18 transponder," kata Agung saat ditemui di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Ia menjelaskan, untuk pengoperasian satelit ini bisa dilakukan dengan skema sewa atau condosat atau konsorsium satelit. Pihaknya juga tengah mencari mitra lokal maupun asing untuk ekspansi ini.
"Skema apapun, bisa sewa, condosat (konsorsium satelit). Saat ini masih penjajakan, berharap Mei tahun depan sudah ketahuan mau pakai skema apa. Bisa joint venture, lagi penjajakan bisa lokal dan asing. Yang lokal relay on Telkom," katanya.
Agung menyebutkan, saat ini Transvision sudah memiliki 116 channel. Dengan pengoperasian satelit diharapkan bisa melipatkan channel yang sudah ada. "Sekarang 116, tahun depan bisa double," katanya.
Agung mengaku sudah mendapatkan izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk pengoperasian satelit ini. "Izin dari Kominfo sudah," katanya.
Agung berharap, dengan rencananya ini akan bisa mendorong Indonesia bisa punya satelit sendiri.
"Negara kita masuk 3 negara terbaik yang punya satelit selain AS dan Kanada. Tapi sayang jumlah satelit kita kurang dari 10 jari karena kurang dukungan. Minta dukungan dari pemerintah," katanya.
(drk/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!