"Memerangi korupsi itu, kalau dari luar terus-menerus memberi tekanan nanti juga akan melemahkan yang di dalam. Itu tantangan terbesar saya," ujarnya dalam acara Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (2/12/2014).
"Contohnya seperti sekarang ini, saya kencang memerangi yang melenceng-melenceng. Yang melenceng-melenceng saya mau luruskan," tambahnya.
Niatan Sudirman memberantas korupsi tidak berjalan mulus. Ia mengaku banyak pihak yang memintanya tidak cepat-cepat melakukan hal tersebut.
"Saya lari kencang ada yang pesan-pesan, 'pak ya mbok itu slowdown dulu'," ujarnya.
Sudirman mengaku tidak peduli dengan pihak-pihak lain yang memintanya tidak terlalu agresif tersebut. Justru, kata dia, kalau ia memperlambat tempo malah jadi sasaran empuk para koruptor.
"Tapi saya nggak peduli saya tetap lari kencang. Ibaratnya kita ditodong pistol dari segala arah, kalau kita slow down malah jadi jadi sasaran empuk. Makanya saya tetap lari kencang supaya punya kesempatan selamat," jelasnya.
Maka dari itu Sudirman meminta bantuan banyak pihak untuk memberantas korupsi di sektor migas. Bantuan itu ia minta mulai dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hingga Badan Intelijen Nasional (BIN).
"Karena kepentingan yang saya urus itu besar sekali, maka saya butuh dukungan dari polisi, KPK, Kejaksaan, bahkan saya bicara dengan panglima BIN, TNI dan sebagainya. Ini harus dikawal bersama," katanya.
(ang/dnl)