Menteri ESDM, Faisal Basri, dan Pejabat Pertamina Rapat 7 Jam Bahas Harga BBM

Jakarta -Sejak pukul 10.00 WIB hingga 17.00 WIB, Menteri ESDM Sudirman Said, Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri, dan SVP Fuel Marketing and Distribution Pertamina Suhartoko melakukan rapat membahas harga BBM.

Persisnya, rapat tersebut membahas soal mekanisme pembentukan harga jual BBM di SPBU Pertamina. Apakah itu bensin premium, solar, pertamax, maupun pertamax plus.


Usai rapat, Suhartoko mengatakan harga BBM yang khusus dibahas dalam rapat tersebut adalah bensin premium yang sekarang Rp 8.500/liter. Pemerintah ingin melihat, dengan menjual premium Rp 8.500/liter, berapa keuntungan yang didapat Pertamina.


"Nah, yang tadi saya jelaskan, pengadaan Pertamina tidak ada kaitannya dengan subsidi. Pertamina mengadakan (BBM) mahal atau murah terus berpengaruh ke BBM subsidi, bukan begitu. Kalau mau jelas, hubungin semuanya ISC (Integrated Supply Chain), Petral, itu saja," ujar Suhartoko usai rapat di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/12/2014).


Soal harga keekonomian bensin premium saat ini, Suhartoko mengaku belum menghitung, karena harus menggunakan patokan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam satu bulan.


Untuk patokan harga minyak dalam pembentukan harga bensin premium ini, datanya ada di Kementerian ESDM. Untuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS datanya di Kementerian Keuangan. Dari data itu akan dirumuskan oleh Pertamina menjadi dasar harga BBM subsidi, dan nanti subsidinya ditagih ke pemerintah.


(dnl/hen)