Ngaku Susah Jual Jamu, Bos Sido Muncul Masuk Orang Terkaya dan Dermawan

Jakarta -Berbisnis jamu bagi Irwan Hidayat, CEO PT Sido muncul Tbk (SIDO), merupakan tantangan yang tak gampang. Ia mengaku menjual jamu punya tingkat kesulitan tersendiri karena belum menjadi kebutuhan utama seperti makanan.

Irwan yang sejak usia 23 tahun pada 1970 bergabung dengan Sido Muncul pasca lulus SMA bahkan butuh puluhan untuk bisa membesarkan Sido Muncul seperti saat ini.


Pada 1990, ia baru bisa menemukan jalan untuk membuat Sido Muncul besar, karena menjual produk jamu tak mudah di masyarakat Indonesia. Berbinis jamu adalah membangun kepercayaan konsumen.


"Jual jamu paling sulit," ujar Irwan kepada detikFinance, Kamis (4/12/2014).


Namun berkat kerja keras dan keuletannya bersama 4 adik-adiknya termasuk dukungan ibunya, kini Sido Muncul jadi perusahaan jamu yang besar.

Kini sudah memiliki beberapa unit bisnis antara lain PT Semarang Herbal Indo Plants, PT Muncul Mekar, dan PT Berlico Mulia Farma.


"Menurut saya, jamu yang paling sulit dijual. Makanan gampang, rokok dibutuhkan, kalau jamu susah," katanya.


Kini Irwan berturut-turut dinobatkan oleh Forbes sebagai satu dari 48 orang paling dermawan dan murah hati serta paling inovatif di kawasan Asia pada tahun lalu. Bahkan tahun ini Irwan dinobatkan oleh media yang sama sebagai orang terkaya ke-44 di Indonesia dengan kekayaan US$ 660 juta atau hampir Rp 8 triliun.


Forbes merilis 48 orang yang masuk. kategori 'Pahlawan Filantropis' atau '48 Heroes of Philanthropy' di Asia. Empat warga Indonesia masuk diantaranya, mereka adalah Anne Avantie, Jusuf Kalla, Tahir, dan Irwan Hidayat.


(hen/hds)