Lampung 'Gudang' Begal Karena Kemiskinan, Ini Langkah Pemerintah

Jakarta -Warga Provinsi Lampung kerap dikaitkan dalam aktivitas kriminal di daerahnya sendiri hingga Jakarta. Persoalan tersebut dipicu tingginya angka kemiskinan di Lampung sehingga memicu aksi kriminal oleh warganya.

Gubernur Provinsi Lampung, Ridho Ficardo menjelaskan, maraknya aksi begal karena lapangan kerja yang sangat minim. Ia selaku kepala daerah akan mendorong sektor pertanian menjadi tumpuan penciptaan lapangan kerja.


"Lampung adalah daerah agraris. Ketika masyarakat miskin jadi termiskin artinya agraris belum bisa mensejahterakan. Maka itu kita bereskan, agar petani dan masyarakat bangga profesinya, sehingga angkatan kerja petani bukan paksaan tapi pilihan, karena bisa sejahtera," kata Ridho di Bandar Lampung, Rabu (25/3/2015).


Di tempat yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago mengatakan, angka kemiskinan di Lampung memang relatif tinggi. Pemerintah pusat akan membantu pemerintah Lampung mendorong sektor pertanian.


"Bagaimana angkat sebagian di sektor pertanian. Dia terlibat di dalam processing atau penciptaan nilai tambah. Kemudian pemerintah sudah mulai bangun dan perbaiki waduk yang rusak. Siapkan kontrol distribusi pupuk dan bibit. Tinggal kita jalankan bersama-sama," ujarnya.


Sementara itu, Deputi Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan UKM, Bappenas Rahma Iriati menjelaskan, aksi kriminal warga tidak selalu dikaitkan dengan angka kemiskinan. Ia memandang, ada persoalan mental yang harus dituntaskan.


"Semua kait-mengkait. Meskipun saya nggak yakin 100% karena kemiskinan. Bahwa itu dikatakan gubernur, memang ada faktor lingkungan, sehingga ke depan revolusi mental merupakan solusi," ujarnya.Next


(feb/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com