BI Rate Naik, BTN Masih Pikir-pikir Naikkan Bunga Kreditnya

Jakarta -Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuannya menjadi 7,5% pekan lalu. Langkah yang diambil tersebut akan menggiring bunga kredit untuk ikut naik mengikuti BI Rate.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk, Maryono mengatakan belum berencana untuk menaikkan bunga kredit dalam waktu dekat. Perlu ada pertimbangan khusus, terutama untuk proyeksi 2014.


"Nanti akan kami cari ekuilibriumnya, karena kami harus mencari cost of fund yang sebenarnya tahun 2014," ungkap Maryono di Hotel Four Season, Kuningan Jakarta, Senin (18/11/2013).


Ia menjelaskan, dari kenaikan BI Rate, artinya kedepan akan ada perlambatan pertumbuhan ekonomi. Dampaknya dalam penyaluran kredit, juga dimungkinkan turun untuk tahun depan.


"Kami belum bisa menghitung perlambatannya berapa persennya terhadap pertumbuhan ekonomi. Yang jelas, dengan perlambatan ekonomi otomatis kami akan menurunkan pertumbuhan kreditnya. Yang penting adalah menjaga kestabilan," paparnya.


Terkait dengan penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang didukung pemerintah, Maryono mengaku akan tetap menjadikan prioritas. Untuk bunga, juga akan diserahkan kepada keputusan pemerintah.


"Akan kami jadikan sektor utama. Kalaupun itu turun, apa boleh buat tetap akan kami penuhi juga. Untuk bunga FLPP sampai sekarang tergantung kepada pemerintah. Kalau memang pemerintah tidak menaikkan, kami tidak akan menaikkan. Pendanaan 70%-30% masih bisa menutup," paparnya.


(mkl/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!