"Kalau Selandia Baru, kami terbuka khususnya juga untuk sapi potong. Kami pada dasarnya membuka investasi untuk on farm khususnya untuk sapi potong," kata Suswono saat ditemui usai acara Peluncuran Single Sign On (SSO) Karantina dan Layanan Elektronik (E Service) Perizinan Terintegrasi Dalam Kerangka INSW di Hotel Borobuddur, Jakarta, Senin (18/11/2013).
Menurut Suswono, seiring dengan meningkatnya jumlah kalangan menengah atas di Indonesia, maka kebutuhan daging sapi di Indonesia juga semakin meningkat. Indonesia masih bermasalah terutama menyangkut urusan populasi sapi potong yang terus berkurang.
"Selama ini Selandia Baru mengeskpor dalam bentuk daging, kita berharap mereka dapat mengembangkan peternakan karena kami ingin menambah populasi terutama betina produktif yang diekspor ke Indonesia. Kalau itu jalan dia juga diuntungkan. Kebutuhan pangan kita terhadap daging akan terus meningkat tentu volume dagingnya semakin banyak," tambahnya.
.
Selain mendesak investasi sapi potong di Indonesia, Suswono juga meminta Selandia Baru mau membangun peternakan khusus sapi perah untuk menghasilkan susu. Potensi konsumsi susu sapi di Indonesia terus meningkat namun berbanding terbalik dengan jumlah peternakan sapi yang ada.
"Investasi di Indonesia khususnya untuk kerangka untuk pemenuhan kebutuhan susu kita karena 70% kebutuhan kita masih impor dan susu Selandia Baru ini cukup bagus oleh karena itu tidak hanya pabrik susunya tetapi justru di on farmnya. Bangun peternakan mereka untuk hasilkan susu itu kita harapkan," tuturnya.
Ia juga mengaku dalam waktu dekat salah satu perusahaan besar industri pengolahan susu asal Selandia Baru bakal membangun pabrik pengolahan susu di Kerawang Jawa Barat.
"Salah satu perusahaan yaitu Fonterra, dia sudah akan membangun pabrik di Karawang, Jawa Barat. Tetapi kita berharap di on farm nya juga. Jadi kemarin bilateral kami di Selandia Baru juga berbicara itu," cetusnya.
Mentan Suswono melakukan kunjungan kerja selama tiga hari di Selandia Baru 11-13 November 2013, termasuk bertemu menteri perdagangan Selandia Baru.
(wij/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!