MS Hidayat Ingin Impor Alumunium Dari Australia Disetop

Jakarta -Industri smelter atau pemurnian bahan tambang mentah di Indonesia diprediksi akan semakin berkembang, bila pemerintah jadi menerapkan pelarangan ekspor mineral mentah. Untuk itu, diusulkan impor alumina dari Australia dan ekspor bauksit ke Australia dihentikan.

"Investor smelter akan makin banyak di Indonesia, tapi jika 2014 benar-benar ekspor mineral mentah dilarang, banyak investor yang ingin juga investasi di downstream seperti memproses bauksit menjadi alumina, yang berminat mulai dari Antam, Glencore, dan lainnya," kata Menteri Perindustrian MS. Hidayat, ditemui di ruang kerjanya Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (19/11/2013).


"Kita ingin mendorong minat investor-investor ini, maka saya akan meminta pelarangan ekspor bauksit dan impor alumina dari Australia disetop agar processing di downsteam ini berjalan," katanya.


Hidayat mengungkapkan, saat ini Indonesia mengekspor bauksit ke Australia, sementara Australia memprosesnya menjadi alumina dan alumunium, lalu Indonesia malah impor alumina dari Australia.


"Sekarang kita itu impor alumina dari Australia yang disuplai ke Inalum, sementara bauksit kita ekspor ke Australia, jadi value added (nilai tambah) nggak ke kita, itu yang mau kita cegah," tutup Hidayat.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!