Orang Inggris Jadi Pelahap Makanan 'Sampah'

Jakarta -Situasi ekonomi yang sulit di berbagai belahan dunia telah mempengaruhi publik dalam banyak sisi. Tak terkecuali dalam hal cara mereka memenuhi kebutuhan gizinya. Sejumlah riset menyatakan krisis ekonomi telah membuat harga sejumlah bahan makanan naik, sementara daya beli masyarakat menurun. Lantas makan apa mereka pada saat krisis?

***


Krisis ekonomi di Inggris telah mengubah cara masyarakat negeri itu makan. Makin menurunnya pendapatan dan naiknya harga makanan telah membuat banyak orang Inggris berhenti mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran lalu beralih ke makanan sampah alias junk food.


Sejak 2005-2012 terjadi peningkatan harga makanan yang signifikan di Inggris dibandingkan negara-negara lain. Sementara krisis ekonomi membuat pendapatan menurun dan angka pengangguran meningkat.


Rata-rata peningkatan harga makanan adalah 33 persen antara 2007-2013. Harga mentega, daging, dan buah-buahan lebih tinggi lagi. Sementara makanan olahan naik 28 persen.


Atas kondisi itu, orang-orang Inggris harus merogoh saku lebih dalam. Pengeluaran mereka untuk makanan naik 8,5 persen dari rata-rata. Alhasil, orang-orang banyak yang membeli makanan yang lebih murah, kalori rendah, begitu juga kualitasnya.


Selain rendah nutrisi, makanan itu pun sangat tinggi lemak dan gula. “Berbagai ukuran kualitas nutrisi menurun masa-masa ini, paling besar terjadi pada kalangan pensiunan dan rumah tangga yang punya anak-anak kecil,” kata Institut Studi Fiskal (IFS), sebuah badan riset ekonomi pada awal pekan lalu. Next


(DES/DES)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!