RI Laporkan China ke WTO Soal Hambatan Ekspor Sarang Burung Walet

Jakarta -Indonesia melaporkan China ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait hambatan ekspor produk sarang burung walet ke Negeri Tirai Bambu tersebut. Pemerintah Indonesia menganggap pemerintah China sengaja menghambat Indonesia untuk mengekspor langsung sarang burung walet.

"Kita masih berdiskusi dengan sidang komisi WTO bulan lalu. Pihak China yang sengaja mengulurkan waktu soal ekspor sarang burung walet," kata Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian Banun Harpini kepada detikFinance saat ditemui di Hotel Borobuddur Jakarta, Senin (18/11/2013).


Menurut Banun, China menginginkan sertifikasi dan prosedur yang sesuai dengan keinginan mereka sebagai syarat sarang burung walet Indonesia bisa langsung diekspor dari Indonesia ke China. Akan tetapi saat permintaan itu dipenuhi oleh pihak Indonesia, China masih mempersoalkan legalitas prosedur yang dibuat Badan Karantina.


"Mereka (China) beralasan ada perubahan format sertifikasi yang dikeluarkan Balai Karantina sesuai pemasukan di China. Pihak China meminta itu dan kita sudah perbaiki apa yang mereka mau dengan format dua bahasa yaitu Inggris dan Mandarin. Untuk masalah itu seharusnya target tahun ini selesai karena tim kita sudah menyetujui namun akhirnya kita bawa ke sidang komisi WTO," imbuhnya.


Hingga kini, ekspor sarang burung walet ke China masih melalui pihak ketiga yaitu Hong Kong dan Malaysia.


Masalah ini awalnya sudah dibahas sejak 1 tahun yang lalu, China saat itu mengajukan produk bawang putih agar dapat dimasukan melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dalam perjanjian Mutual Recognition Agreement (MRA). Tetapi hingga sekarang China pun belum memenuhi prosedur dan sertifikasi yang diminta oleh pihak Indonesia seperti identitas tanaman dan kesehatan.


"Kalau sudah dikunjungi dan lulus kita bisa ekspor sarang burung wallet langsung ke China. Hingga kini kita ekspor masih terganggu dan kita ekspor masih lewat Hong Kong dan Malaysia. Kalau dia (China) lulus juga dan bawang putih mereka terbebas dari penyakit maka kedatangan bisa melalui Pelabuhan Priok, tetapi karena belum, bawang putih hanya bisa didatangkan lewat Tanjung Perak Surabaya," jelasnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!