Kepala Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Tanjung Priok, Bambang Nurhadi mengatakan, beberapa proyek masih ada yang terkendala pembebasan lahan. Sementara paket E1, sudah dioperasikan tanpa tarif.
Jalan tol ini terbagi menjadi 5 seksi. Yaitu seksi E1 Rorotan-Cilincing (3,4 Km), E-2 Cilincing-Jampea (2,74 Km), E-2A Cilincing-Simpang Jampea (1,92 Km), NS Yos Sudarso-Simpang Jampea (2,24 Km), dan NS Direct (1,1 Km).
"E1 sudah 100% dioperasikan, E2 43,68% dari target 48,14%. E2A 40,4% dari target 50,2%. NS link 98,3% dari 98,5%," kata Bambang saat ditemui di sela acara acara Penandatanganan Kontrak Proyek NS Direct Akses Tol Tanjung Priok di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Senin (18/11/2013).
Sedangkan paket kelima yakni pakert NS Direct Ramp baru saja ditandatangani kontrak dan akan mulai dikerjakan pada awal Januari tahun 2014, dan selesai pada Juni 2015.
"Selesai keseluruhan pada akhir Juni 2015, bertepatan dengan habisnya kontrak NS Direct Ramp," katanya.
Bambang memperkirakan, sesuai studi desain yang telah dilakukan, pada saat sudah beroperasi nanti, diperkirakan akan ada 1.500 kendaraan yang didominasi truk-truk besar yang lewat jalan tersebut. Bambang berani menjamin, seluruh kendaraan yang saat ini menggunakan jalan yang ada akan beralih ke jalan tol akses priok tersebut.
"Kalau sudah selesai tol ini memang hampir seluruh angkutan pelabuhan akan menggunakan itu. Pasti di awalnya berkurang jauh sekali. Saya bisa memprediksi seluruh angkutan pelabuhan," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto mengatakan, nantinya tol ini akan ditenderkan dan dioperasikan oleh perusahaan swasta. "Nanti diserahkan swasta," katanya.
(zul/dru)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
