Tiap Tahun, 2 Juta Kiloliter BBM Subsidi Diselewengkan

Jakarta -Penyelewengan BBM subsidi di Indonesia belum bisa dihentikan. Dalam setahun, setidaknya ada 2 juta kiloliter (KL) BBM subsidi yang diselewengkan. Baik itu digunakan oleh industri, atau diselundupkan ke luar negeri.

"Perkiraan kami (BPH Migas) 2 juta KL setahun BBM sbsidi yang disalahgunakan," ujar Sekretaris BPH Migas Djoko Siswanto saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (18/11/2013).


Djoko mengatakan, dari total 2 juta KL per tahun BBM subsidi yang diselewengkan tersebut, paling banyak adalah jenis solar subsidi. "Solar subsidi paling banyak diselewengkan, dari 2 juta KL yang diselewengkan, 95%-nya itu solar," ucapnya.


"Sekarangkan industri nggak boleh pakai solar subsidi, sementara solar non subsidi harganya mahal yakni sekitar Rp 11.500 per liter, sementara yang subsidi hanya Rp 5.500 per liter. Solar juga sering diselewengkan ke kapal-kapal barang, kan sekarang kapal barang dan niaga dilarang pakai solar subsidi, dan walau jumlahnya sekarang makin kecil tapi ada juga solar yang diselundupkan ke luar negeri karena di luar negeri harganya juga jauh lebih mahal," ungkap Djoko.


Masih banyaknya penyelewengan BBM subsidi tahun ini adalah karena disparitas atau perbedaan harga yang masih terlampau lebar dengan BBM non subsidi.


"Ya selama disparitas harganya masih lebar seperti saat ini ya penyalahgunaan BBM subsidi akan tetap ada, makin besar disparitasnya makin besar upaya orang untuk menyalahgunakan BBM subsidi," tutup Djoko.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!