Bebaskan Lahan Tol, Pegawai PU Ini Dikejar-kejar Parang

Jakarta -Kisah menegangkan hingga dikeroyok warga tak hanya terjadi di proyek pembebasan lahan di tol Medan-Binjai. Petugas pembebasan lahan tol Ciawi-Sukabumi dikejar-kejar parang oleh warga saat melakukan sosialisasi.

Kasubdit Pengadaan Lahan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Herry Marzuki mengisahkan, timnya pernah berada dalam kondisi menegangkan saat membebaskan lahan di tol Ciawi-Sukabumi. Bahkan petugas itu diancam dibunuh. Kejadian itu terjadi pada 2011 silam.


"Diancam, karena mereka minta kenaikan harga. Kita tidak semudah itu menaikkan harga, ada prosedurnya," kata Herry saat berbincang dengan detikFinance, Rabu (20/8/2014).


Dia mengatakan, warga mengepung dan tidak memperbolehkan petugas dari PU untuk masuk ke area yang bakal dibangun jalan tol.


"Diancam nggak boleh masuk, sempat dibawain parang. Setelah itu dikejar-kejar. Ada beberapa yang menolak mereka yang mengancam," tutur Herry mengisahkan.


Herry mengatakan, petugas tersebut mengalami sedikit trauma dan enggan kembali lagi ke lokasi. Akhirnya karena dorongan dari rekan-rekan dan pegawai Kementerian PU lainnya, dia mau kembali ke lokasi dan melakukan pendekatan pada warga.


"Saya masuk Subdit di sini saya ngomong. Balik saja ke sana, kalau sudah waktunya dibunuh ya dibunuh. Berani nggak balik? Dia bilang berani. Bismillah berangkat. Sore datang alhamdulillah nggak apa-apa. Bukan sembarangan. Kita bukan melawan, segala sesuatu yang menentukan di atas," tuturnya.


Lewat komunikasi dan pendekatan sosial yang baik, suasana jadi cair. Warga pun akhirnya merelakan bidang lahannya dibebaskan untuk lahan tol. Meski sebagian masih ada yang menolak karena alasan harga yang tak sesuai.


"Mereka demo ke sini, tapi sekarang sudah lancar," kisah Herry.


(zul/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!