Dengan kemerdekaannya itu Jiwasraya tahun ini sudah kembali menjadi perusahaan asuransi yang besar, sehat, dan kuat. Menjadi perusahaan asuransi jiwa terbesar di Indonesia atau nomor empat terbesar untuk keseluruhan bisnis asuransi.
Angka Rp 6,7 triliun itu tentu mengingatkan kita pada besarnya persoalan yang menimpa Bank Century. Yang penyelesaiannya begitu menghebohkan. Yang kasusnya melebar sampai ke persoalan hukum dan politik. Yang memakan energi begitu besar.
Yang ujungnya pun kita belum tahu di mana dan ke mana.
Saya bersyukur bahwa direksi PT Asuransi Jiwasraya mampu menyelesaikan sendiri beban itu. Bahkan dalam waktu yang amat singkat. Tanpa heboh-heboh sedikit pun. Inilah bentuk penyelesaian masalah besar dengan pemberitaan yang sangat kecil. Bahkan tanpa pemberitaan media sama sekali.
"Semula saya pikir persoalan besar ini baru bisa diselesaikan dalam waktu 17 tahun," ujar Hendrisman Rahim, Direktur Utama PT Jiwasraya. "Ternyata kami bisa menyelesaikannya," ujar alumni FMIPA jurusan Matematika Universitas Indonesia, dan meraih master di bidang asuransi dari Ball State University Indiana, USA, itu.
Putra asli Palembang kelahiran tahun 1955 ini bekerja amat keras. Hendrisman memang orang "asuransi murni". Setelah lulus UI dia mendalami ilmu aktuaria di ITB. Masternya pun di bidang actuarial science. Next
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
