Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Yogyakarta menuliskan pesan 'Premium Habis' di pintu masuknya. Warga yang terpaksa membeli Pertamax , juga harus mengantre panjang hingga ke luar area SPBU dan menyebabkan kemacetan.
Antrean untuk mendapatkan Pertamax di antaranya terjadi di SPBU Jl Laksda Adisucipto KM 6, SPBU Jalan Kol Sugiyono, SPBU Jl Lowanu, dan lain-lain. Di SPBU Jalan Laksda Adisucipto antrean panjang mencapai sekitar 500 meter hingga memakan badan jalan yang cukup ramai dilalui kendaraan. SPBU pun mendapatkan pengamanan dari sejumlah personel TNI dan Polri.
Marina, seorang warga Yogyakarta, mengaku harus mengantre sekitar 1 jam untuk mengisi tangki mobilnya. Awalnya dia ingin mengisi dengan premium, tetapi sekarang terpaksa beralih ke Pertamax.
"Antrenya panjang. Maunya ya premium yang murah, tapi sudah habis. Mau nggak mau ya Pertamax meski mahal," tuturnya di SPBU Jl Laksda Adisucipto, Selasa (26/8/2014).
Mengisi Pertamax pun, lanjut Marina, penuh perjuangan. "Dapatnya sulit begini. Kalau seperti ini mau naik (harga BBM bersubsidi) ya naik saja, yang penting dapatnya mudah," tegasnya.
Pengalaman serupa dialami warga Yogyakarta lainnya yaitu Eko Nurcahya. Mahasiswa berusia 18 tahun ini harus mengantre selama 1 jam untuk mengisi BBM jenis Pertamax.
"Saya masih mahasiswa, belum bisa cari duit. Sekarang harus keluar duit banyak untuk BBM," keluhnya.
Pengawas SPBU Jl Laksda Adisucipto KM 6, Ivan Nuryanto mengatakan, stok BBM jenis premium cepat habis. Saat ini jatah di SPBU tempatnya bekerja adalah 24 ton per hari. Berkurang dari biasanya yang 32 ton per hari.
(hds/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
