Mau Tanam Pohon Jati Sendiri, Ini Hitung-hitungannya

Jakarta -Peluang investasi menanam pohon jati punya prospek yang menjanjikan. Untuk memulainya, bisa dilakukan dengan sistem bagi hasil dengan perusahaan pengelola lahan, atau membeli lahan dan menanam sendiri pohon jati.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kehutanan (Kemenhut) Eka Sugiri mengatakan semakin besar lahan jati yang ditanam, semakin besar pula keuntungan yang akan didapat.


Ia menjabarkan, untuk 1 hektar lahan bisa ditanami 1.000 pohon jati. Bibit pohon jati dibanderol Rp 2.500 sampai 4.000, dan biaya perawatan dan pemeliharaan Rp 96.000 per pohon untuk 10 tahun. Perhitungan ini belum termasuk investasi lahan.


"Berarti bibitnya itu 4 juta untuk 1.000 pohon, ongkos meliharanya itu Rp 96.000. Dipanen selama 10 tahun, jadi modalnya Rp 100 juta," kata Eka kepada detikFinance, Senin (18/8/2014).


Setelah 10 tahun, jati sudah bisa dipanen, Eka mengatakan, produk jati tersebut bisa dijual dengan satuan meter kubik. Satu meter kubik bisa didapat dari 3 batang pohon, maka diasumsikan 1 hektar lahan bisa menghasilkan 330 meter kubik kayu jati.


"Kalau punya 1.000 batang maka kita punya 330 kubik," katanya.


Harga kayu jati bervariasi, pada umumnya, untuk kayu jati berumur 10 tahun bisa dibanderol Rp 10 juta per meter kubik.


"Satu meter kubik itu kita harganya Rp 10 juta saja, jadi Rp 3,3 miliar. Jelas sangat menguntungkan," katanya.


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!