Pihak KSPI mendesak pemerintah untuk menambah item-item kebutuhan hidup layak (KHL) dari 60 item menjadi 84 item. Salah satu item baru KHL yang diminta buruh adalah minyak wangi (parfum), dispenser, kulkas, dan pulsa HP.
"Kalau mereka minta kulkas sampai dispenser, sekalian saja minta Mercedes-Benz," kata Sofjan saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (8/10/2014).
Menurut Sofjan, beberapa permintaan buruh yang masuk dalam 24 item KHL tambahan tidak masuk akal. Ia meminta buruh untuk keluar dan mencari pekerjaan lain, bila tetap menuntut kenaikan UMP yang tak masuk akal.
"Buruh ini kan bagian dari tripartit, dewan pengupahan selesaikan di sana dulu. Kita nggak mau layani lagi. Artinya permintaan mereka nggak masuk akal, pakai pikiran sedikit omongannya. Kalau you nggak setuju, you keluar saja," imbuhnya.
Sementara itu terkait penetapan upah minimum provinsi DKI Jakarta, perwakilan dari unsur pengusaha sampai saat ini masih melakukan tahapan finalisasi survei item kebutuhan hidup layak (KHL). Menurut rencana proses tersebut akan rampung dalam minggu ini.
"Kita baru akhir bulan ini mulai dengan dewan pengupahan selesai. Kemudian kita duduk bersama untuk bernegosiasi. Jadi belum ada indikasi kenaikan berapa," katanya.
Sebelumnya Anggota Dewan Pengupahan DKI Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Dedi Hartono mengatakan dari sekian permintaan tambahan komponan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) terkait penetapan UMP 2015 dari 60 item KHL jadi 84 item KHL, ada tiga item utama yang harus dipenuhi yaitu soal biaya parfum, pulsa handphone, dan kulkas.
(wij/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!