"Di sini persoalan ekonomi, saya nggak mau urusan politik. Rakyat sudah bosan dengan urusan politik. Pemilihan DPR sudah rampung, DPD sudah, MPR sudah rampung. Sekarang tinggal bekerja," tegasnya saat ditemui di lokasi Trade Expo Indonesia, Kemayoran, Jakarta, Rabu (8/10/2014).
Menurut Jokowi, ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk membangun ekonomi Indonesia. Pertama adalah melepaskan diri dari ketergantungan terhadap sumber daya alam.
"Raw material kita punya, seperti biji kopi, produk kayu, karet. Ini harus mulai diubah, dipindah produk setengah jadi, syukur kalau sudah produk jadi. Sehingga nilai tambah ada di dalam negeri," paparnya.
Selama ini, lanjut Jokowi, Indonesia terlalu banyak mengekspor produk mentah. "Kopi, karet, kayu, kelapa sawit, raw material terus. Ini harus mulai setop," ujarnya.
Pekerjaan kedua, tambah Jokowi, adalah memasarkan produk Indonesia ke seluruh dunia. Untuk itu, peran duta besar Indonesia di berbagai negara harus dioptimalkan.
"Kita serang pasar, serang negara-negara yang ingin kita masuki. Dubes tidak hanya diplomasi politik yang diperbanyak, tapi dubes 80-90% harus masuk ke diplomasi ekonomi, diplomasi perdagangan," jelasnya.
Jokowi juga bicara mengenai pengembangan industri otomotif nasional. Dia menilai Indonesia sudah menjadi eksportir mobil yang cukup besar. Ke depan, yang harus dibangun adalah industri mobil nasional.
"Kita mobil sudah ekspor, 80-90% itu local content. Memang kita ini yang belum punya adalah brand dan principal Indonesia," katanya.
(hds/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!