Masih Punya Waktu 2 Pekan, Ini Tugas Berat Mendag Lutfi

Jakarta -Masa jabatan menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II hampir selesai 2 pekan lagi. Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan masih ada dua pekerjaan berat yang harus dituntaskannya.

"Kan gini, target saya kan dua, stabilisasi harga dan genjot ekspor," ungkap Lutfi saat ditemui di JIExpo, Kemayoran Jakarta, Rabu (8/10/2014).


Terkait stabilisasi harga, Lutfi sudah bekerjasama dan tetap berkomunikasi dengan seluruh pelaku usaha maupun kementerian teknis lainnya. "Kita bisa jaga daripada inflasinya, terutama dari pangan," imbuhnya.


Sementara menyangkut soal ekspor, Lutfi mengakui persoalannya cukup rumit. Alasannya beberapa harga komoditas dunia anjlok karena kelesuan ekonomi global. Dampaknya dua komoditas ekspor terbesar Indonesia juga ikut terkena imbas yaitu minyak sawit mentah (CPO) dan batu bara.


Harga CPO dunia anjlok dari US$ 970 per metrik ton menjadi US$ 720 per metrik ton. Selain CPO, produk batu bara hingga karet dan kayu juga ikut terkena dampaknya.


"Karena saya ingatkan ya, begitu trade balance itu membesar defisitnya, ini akan menyebabkan indikasi ekonomi yang lainnya. Sekarang ini harga komoditas menurun, jadi kita musti all out di dalam memasarkan produk Indonesia yang baik. Salah satunya itu untuk menggenjot ekspor itu seperti trade show ini," katanya.


Lutfi mengakui dampak anjloknya harga komoditas ekspor Indonesia, membuat pemerintah merevisi target penurunan ekspor sebesar 3%-5% dari US$ 190 miliar. Pemerintah masih fokus melakukan penetrasi pasar ekspor ke negara-negara non tradisional.


"Jadi begini, ini kan dari 105 negara (yang hadir ke TEI 2014), kita ini kan punya negara tradisional eksportir. Meskipun ada yang sudah membaik, AS kan sudah menguat, membaik. Seperti yang kita lihat contoh sebelumnya belum pernah kejadian Indonesia menjual mobil ke GCC country (negara-negara teluk), menjual mobil ke Afrika. Dan ini akan tumbuh pesat ke depan. Ini akan jadi target baru," jelasnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!