Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi di antara bursa utama dunia dan regional. Bahkan, pasar modal Indonesia bisa menyalip bursa India dan Filipina yang juga tumbuh dua digit pada masa pemerintahan SBY.
Lonjakan pertumbuhan IHSG ini tak lepas dari peranan dana asing yang terus mengalir deras, sejak awal tahun ini. Euforia pemilihan umum (pemilu) yang diprediksi berjalan lancar jadi pemicunya.
Seperti dikutip dari data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/6/2014), dana asing pun saat ini parkir di bursa senilai Rp 41 triliun.
Berikut kinerja pasar modal di dunia sejak awal tahun hingga Jumat 30 Mei 2014 lalu saat IHSG meraih posisi tertinggi di dunia:
- Bursa Efek Indonesia, IHSG tumbuh 14.5%
- Bursa India, Indeks S&P Sensex tumbuh 14,34%
- Bursa Filipina, Indeks PSE tumbuh 12,87%
- Bursa Thailand, Indeks SET tumbuh 9,01%
- Bursa Singapura, Indeks Straits Times tumbuh 4,05%
- Bursa Australia, Indeks All Ordinaries tumbuh 2,25%
- Bursa Inggris, Indeks FTSE tumbuh 1,87%
- Bursa Amerika Serikat (AS), Indeks Dow Jones tumbuh 0,74%
- Bursa Malaysia, Indeks FTSE tumbuh 0,35%
- Bursa Korea Selatan, Indeks KOSPI minus 0,81%
- Bursa Hong Kong, Indeks Hang Seng minus 0,96%
- Bursa Tiongkok, Indeks Komposit Shanghai minus 3,63%
- Bursa Jepang, Indeks Nikkei 225 minus 10,18%
Saat ini posisi tertinggi dipegang oleh Bursa Saham India dengan penguatan 22,96%. BEI harus puas berada di urutan keempat setelah mengalami koreksi cukup dalam, pertumbuhannya 15,85%. (drk/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
