Abbott bahkan mengunggah video di Youtube untuk menegaskan kehadirannya. Dalam pesannya, Abbott menekankan bahwa Indonesia merupakan mitra ekonomi yang strategis bagi Indonesia.
"Hampir satu juta warga Australia mengunjungi Indonesia, termasuk Bali, setiap tahun. Lebih dari 17.000 mahasiswa Indonesia belajar di Australia setiap tahun," kata Abbott dalam pernyataannya di Youtube, seperti dikutip Minggu (17/10/2014).
Namun, Abbott menggarisbawahi bahwa hubungan dagang antara Negeri Kanguru dengan Indonesia masih harus terus ditingkatkan.
"Perdagangan dua arah dengan Indonesia hanya AU$ 15 miliar. Namun, perdagangan dua arah kami dengan Selandia Baru yang berpenduduk hanya 4 juta orang, melebihi perdagangan dua arah kami dengan Indonesia yang berpenduduk 250 juta orang," papar Abbott.
Pemerintah, lanjut Abbott, akan mengambil langkah-langkah untuk memperkuat hubungan yang vital ini. "Kami telah memulihkan perdagangan ternak hidup yang sekarang kembali ke puncak pra-pembatalan," ujarnya.
Selama ini, Abbott menyebutkan bahwa Indonesia telah menjadi teman baik bagi Australia. Dia optimistis Jokowi akan meneruskan tradisi tersebut.
"Presiden Yudhoyono telah menjadi teman baik Australia. Dia telah menjadi teman untuk Australia sejak Perdana Menteri John Howard. Presiden Jokowi sekarang menggantikan dengan itikad baik yang besar, di negaranya sendiri dan di negara kita," paparnya.
Australia, tambah Abbott, ingin Jokowi membawa Indonesia menjadi lebih kuat dan makmur. "Saya berharap untuk bertemu Joko Widodo besok dan untuk lebih memperkuat hubungan dengan tetangga kami yang paling penting," tuturnya.
(hds/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
