DPR Panggil Direksi BTN, Ini yang Dibahas

Jakarta -Seluruh jajaran direksi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memenuhi panggilan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Pemanggilan ini dalam rangka penyampaian kinerja BTN yang disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi XI, Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (7/4/2015).


Sekitar 20 anggota DPR hadir dalam rapat yang digelar hari ini. Hadir juga pimpinan Komisi XI DPR RI Fadel Muhammad. Sementara jajaran Direksi BTN yang hadir adalah Direktur Utama Maryono, Direktur Irman Alvian Zahiruddin, Direktur Mansyur Syamsuri Nasution, Direktur Adi Setianto, Direktur Sis Apik Wijayanto, Direktur Sulis Soedoko, dan Direktur Oni Febriyanto.


Maryono menjelaskan, kondisi makro ekonomi Indonesia di tahun 2014 yang tengah melambat mendorong biaya dana meningkat sehingga menyebabkan tekanan pada perbankan nasional termasuk bank berkode BBTN itu.


Di tahun 2014, bank pelat merah itu menghadapi tekanan yang ditunjukkan dengan angka Net Interest Margin (NIM) yang terkontraksi ke level 4,22%.


"Ini membuat kredit melambat sehingga secara industri NPL perbankan mencapai level 2,29%. BTN bisa menekan di angka 2,17% di tahun 2014," sebut dia.


Namun begitu, kata Maryono, dari sisi aset terus meningkat. Di tahun 2014, aset BTN naik 10,22% menjadi Rp 144,5 triliun. Dari sisi aset juga BTN masuk ranking 9 dengan predikat bank dengan aset terbesar.


"Kita juga akan melakukan transformasi untuk bisa meningkatkan kapasitas produksi pembiayaan perumahan dari 150 ribu unit di tahun 2013, nantinya rata-rata per tahun 300 ribu unit, ini belum termasuk program sejuta rumah," kata Maryono.


(drk/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com