Pengerjaan storage CNG di UP Muara Tawar Bekasi akan dikerjakan oleh konsorsium PT Pembangunan Perumahan (PP) - Odira - Adcomp. Pada tanggal 6 November 2013, proyek ini akan diuji coba operasi sebesar 5 MMSCF, dan akan mulai beroperasi penuh sebesar 20 MMSCF pada 11 Desember 2013.
"Kami ditugaskan dari PLN Untuk membangun yang diharapkan beroperasi paling lambat pada akhir tahun ini. Pada tanggal 11 Desember sudah beroperasi penuh 20 MMSCF. Kami harapkan, PT PP, Odira dan Adcom dapat bekerja sesuai jadwal," kata Direktur Utama PT Pembangkitan Jawa Bali Susanto Purnomo di acara Ground Breaking Storage CNG di UP Muara Tawar, Bekasi, Senin (1/7/2013).
Storage CNG UP Muara Tawar akan memanfaatkan gas PGN melalui pipa SSWJ II (South Sumatera West Java II) dan Pertamina EP yang tidak terserap saat pembangkit beroperasi di luar beban puncak. Sedangkan total pasokan dari PGN dan Pertamina EP rata-rata sebesar 180 BBUTD. Pada saat beban puncak, cadangan gas yang tersimpan akan dipakai untuk menggantikan penggunaan BBM.
Dengan menggunakan sistem tersebut, proyek yang menelan investasi sebesar Rp 508 miliar ini akan menghemat pemakaian HSD sebesar Rp 203.000 KL atau setara Rp 1,78 triliun/tahun jika diasumsikan harga HSD Rp 8.800/liter. Secara keseluruhan, setelah diperhitungkan harga gas dan biaya kompresi, penghematan yang bisa didapat sebesar Rp 1,18 triliun per tahun.
"Selain itu, dengan adanya ini akan tercipta lingkungan yang lebih baik dengan mengurangi emisi SO2 sebesar 350 ton/tahun," katanya.
Storage CNG UP Muara Tawar ini pun akan memberi tambahan daya saat beban puncak sebesar 400 MW selama 9 jam, dengan total gas harian tetap 180 BBUTD. Ke depannya, Storage CNG ini akan dikembangkan menjadi 72 MMSCF. Selain di Muara Tawar, Storage CNG juga akan dibangun di Gresik.
(zul/dru)
