Saingi Malaysia, Pemerintah Siapkan 3 Pulau 'Maladewa' Indonesia

Jakarta -Saat ini kunjungan wisatawan asing di Indonesia masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Malaysia. Kunjungan wisatawan Malaysia mencapai 18 juta per tahun, sementara Indonesia hanya 8 juta per tahun padahal destinasi Indonesia lebih luas.

Menanggapi hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan destinasi wisata menarik untuk menarik wisatawan asing masuk ke Indonesia, salah satunya dengan akan membentuk 3 Maladewa di Indonesia.


Dirjen Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sudirman Saat menyatakan, salah satu tugas dari KKP adalah mempersiapkan destinasi wisata. Beberapa tempat yang disiapkan adalah Bunaken hingga surga laut Indonesia Raja Ampat.


"Kalau potensi kunjungan wisatannya ke Parekraf. Tugas kami adalah mempersiapkan destinasi. Yang kami siapkan di Indonesia Timur, Sulawesi Selatan ada di Takabone Rate dan Kapoposan. Sulawesi Utara di Bunaken, Sulawesi Tenggara ada Wakatobi. Di Maluku ada laut Banda, ke timur Raja Ampat di teluk Cendrawasih," ujarnya usai diskusi Kadin di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (28/3/2014).


Sudirman mengatakan, sudah saatnya Indonesia lebih mempromosikan potensi wisata yang ada di luar Jawa, terutama di Indonesia timur. Ini adalah salah satu upaya untuk menambah jumlah kunjungan wisatawan asing.


"Mestinya targetnya itu kalau kita mau bercermin dari Malaysia, Malaysia wisatawan 18 juta, kita 7-8 juta. Sementara destinasi tidak banyak dan kita banyak sekali. Jangan lagi promosikan pariwasata di Jawa, mestinya di Indonesia Timur," imbuhnya.


Selain kawasan di atas, KKP juga menyiapkan 3 kepulauan yang akan dibangun dengan konsep mirip yang ada di Maladewa, sehingga pada 5 tahun yang akan datang akan ada 3 Maladewa di Indonesia, yaitu di gugusan Pulau Pari, Raja Ampat, dan Kepulauan Anambas.


"Cottage Rp 5 milar di pulau Tengah, pulau Seribu. Kelihatan. Gugusan pulau Pari. Akan kami kembangkan Maldives. Model itu akan kami kembangkan di Raja Ampat 300 ribu hektar, puluhan pulau yang akan dikembangkan," kata Sudirman.


Lebih lanjut, Sudirman menambahkan, Maladewa Indonesia yang ada di gugusan Pulau Pari ini membutuhkan investasi minimal Rp 1 triliun, sedangkan untuk 2 Maladewa yang lain akan membutuhkan investasi lebih besar dari itu.


"Kalau kita menghitung katakanlah satu unit investasi Rp 3 miliar satunya. Kita kembangkan 300 berarti sekitar Rp 1 triliun satu tempatnya. Itu untuk Pulau Pari saja, untuk Raja Ampat lebih besar lagi, tapi tentu kita akan dukung lingkungan," pungkasnya.


(dru/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!