Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, penguatan rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi fundamental perekonomian Indonesia yang cukup baik. Faktor dalam negeri seperti angka inflasi yang terjaga mendorong penguatan rupiah.
"Faktor dalam negeri positif mendorong rupiah lebih kuat. Current account deficit (CAD) yang baik juga menumbuhkan confident pasar," ujar dia saat ditemui di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, Jumat (28/3/2014).
Perry menjelaskan, meskipun faktor domestik mendorong penguatan rupiah, namun faktor global seperti kebijakan bank sentral AS The Fed dalam mengurangi stimulusnya masih perlu dicermati.
"Faktor-faktor domestik maupun global tetap kita cermati," katanya.
Perry menambahkan, pihaknya masih akan tetap melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah agar tetap terkendali.
"Kami tetap melakukan stabilisasi jadi kita tidak bisa mengatakan fair value jadi lihat perkembangan nilai tukar saja. Kalau ada perkembangan pengaruh baik teknikal global maupun domestik, kita tetap akan melakukan kebijakan nilai tukar," ujarnya.
(drk/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
