Krisis Ukraina Bisa Jadi Berkah Buat Sritex

Jakarta -Ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina di Crimea tidak melulu berujung pahit. Krisis geopolitik ini juga dinilai bisa berimbas positif ke pergerakan salah satu saham perusahaan.

"Krisis di Crimea yang semakin memanas sepertinya akan mengundang perang dingin berikutnya. Tetapi untungnya ketegangan ini tidak membesar dan menjadi perang berdarah," kata Tim Riset Daewoo Indonesia dalam hasil risetnya, Kamis (27/3/2014).


Menurut riset tersebut, setiap negara mempunyai kekuatan militer masing-masing untuk mempertahankan diri dari serangan luar. Hal ini mendorong sebuah negara untuk mengalokasikan sebagian dari anggaran tahunan untuk militer.


Sebagai produsen seragam militer di Indonesia, PT Sri Rejeki Isman Tbk alias Sritex berpotensi untuk mendapat keuntungan karena naiknya pengeluaran di bidang militer.


"Sritex terbukti sebagai salah satu produsen seragam militer terbaik, mengingat fakta bahwa Sritex tengah memasokkan produknya ke 30 negara," ujarnya.


Selain itu, awal Februari kemarin, emiten berkode SRIL itu telah memenangkan pesanan seragam sekitar 2,1 juta dari Jerman dan Malaysia yang bernilai sekitar US$ 23 juta. Pesanan tersebut direncanakan akan selesai di pertengahan tahun ini.


Selain seragam militer, Sritex juga memproduksi seragam kantoran, benang tekstil, dan busana fashion lainnya. Perseroan mengekspor 70% produknya ke negara lain, sebanyak 30% dari produk tersebut merupakan seragam militer.Next


(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!