Diminta Setop Pangan Impor, Mendag Lutfi: Saya Menolak Keras

Jakarta -Sejumlah pangan impor terus masuk ke Indonesia, dan sudah menjadi peristiwa biasa. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan dirinya menolak keras permintaan penghentian impor pangan. Kenapa?

"Ini Muhammad Lutfi sopir ganti (pengganti Gita Wirjawan) dalam injury time harus fokus dalam stabilisasi harga dan genjot ekspor. Diminta membuka acara Agrinex yang saya bilang ini seharusnya urusan pertanian dan di luar juridiksi saya. Rifda (Rifda Ammarina, Ketua Penyelenggara agrinex 2014) meminta saya untuk membuka acara ini sebagai bentuk komitmen menteri perdagangan untuk menolak impor. Saya tolak secara keras permintaan panitia. Saya tolak secara tegas untuk menolak tidak impor," tegas Lutfi saat membuka acara Agrinex 2014 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (28/3/2014).


Lutfi punya alasan kuat mengapa ia menolak usulan penghentian impor pangan. Menurutnya, hingga kini masalah ketersediaan produk pangan di Indonesia masih kurang, sehingga harga seringkali naik.


Contohnya, di waktu tertentu suplai kebutuhan produk pangan berkurang. Hal itu membuat harga menjadi naik dan konsumen yang dirugikan. Impor dilakukan untuk menekan harga dan memenuhi kebutuhan.


"Data Bappenas mengatakan nilai tukar petani ketika harga naik mereka makin miskin. Makanya kita tolak. Saya tolak secara tegas tidak impor. Mengapa? Bahwa ketika harga naik, efisiensi berkurang. Setuju tidak? Tidak kita tolak," tuturnya dengan diikuti tepuk tangan sebagian peserta yang hadir.


Lutfi mengerti apa yang diucapkan sedikit menyinggung nasib petani di Indonesia. Tetapi apa yang dilakukan lebih dikarenakan melindungi kepentingan masyarakat Indonesia.


"Atas nama 230 juta rakyat Indonesia menolak membayar ketika efisiensi turun dan produktifitas turun rakyat suruh tanggung," tandasnya.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!