Ikut Standar Perusahaan Minyak, Pengamanan Kantor SKK Migas Diperketat

Jakarta -Pasca peristiwa tangkap tangan Rudi Rubiandini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus suap, kantor SKK Migas yang bertempat di Wisma Mulia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta makin memperketat keamanan.

Kondisi ini terlihat saat detikFinance mengunjungi kantor tersebut. SKK Migas memang menjadi regulator operasi hulu minyak dan gas bumi di Indonesia. Kantor tersebut juga seringkali didatangi oleh pejabat-pejabat perusahaan minyak dan gas.


Sekarang, pemeriksaan di kantor tersebut berlapis. Mulai dari masuk gedung, setiap orang yang masuk harus melalui Walk Through Metal Detector (WTMD), dan pemeriksaan setiap barang bawaan.


Saat memasuki kantor pusat SKK Migas, setiap tamu akan diperiksa ketat lagi dengan WTMD, bahkan barang bawaan harus melalui x-ray.


"Tambahan pengamanan ini baru 3 bulan terakhir," ucap petugas keamanan SKK Migas, ketika ditanya sejak kapan pengamanan seperti ini ada di SKK Migas, Jumat (28/3/2014).


Kepala Bagian Humas SKK Migas Handoyo Budi Santoso mengatakan, pengamanan ini tidaklah aneh karena merupakan standar perusahaan minyak.


"Ini memang standar perusahaan minyak, bukan untuk menangkal suap-suap atau apa, tidak juga seram, ini untuk menjaga keamanan saja. Mana tahu orang yang datang bawa pistol atau bom, ini sudah standar saja," kata Handoyo.


Terkait untuk menghindari aksi suap-menyuap di SKK Migas, Handoyo menegaskan, saat ini di lembaganya sudah memiliki sistem whistleblowing system.


"Sistem ini untuk menghimpun pengaduan/pelaporan pelanggan yang dilakukan oknum SKK Migas," tutupnya.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!