RI Diserbu Pangan impor, Wamentan Sebut Ada Mafia benih

Jakarta -Pangan impor sudah jadi kabar biasa di Indonesia. Negeri yang pernah terkenal dengan sektor pertaniannya ini, tak jarang mengimpor produk-produk pertanian. Mafia benih bisa jadi salah satu penyebabnya.

Benih-benih unggulan yang seharusnya mudah didapatkan para petani, ternyata jadi peluang bisnis bagi oknum-oknum tertentu. Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengakui praktik para mafia benih di Indonesia, meski tak menyebut siapa yang seringkali menjadi oknum mafia ini.


"Pasti adanya (mafia benih), tapi bukan sistemik. Itu pelaku praktik-praktik buruk saja," kata Rusman saat ditemui usai pembukaan acara Pameran Agrinex Expo di JCC, Jakarta, Jumat (28/3/2014).


Rusman menambahkan, praktik mafia benih itu dilakukan oleh para oknum di sektor pertanian. Rusman membantah, praktik mafia benih terjadi karena sistem distribusi bibit unggul yang salah.


"Kalau itu bisa saja terjadi pada pelaku-pelaku, itu oknum, kalau sistemnya sendiri kita menghendaki tidak ada, bibit unggul yang harusnya diterima oleh para petani," imbuhnya.


Sebelumnya Menteri Riset Dan Teknologi (Menristek), Gusti Muhammad Hatta menyatakan produk impor pertanian banyak masuk ke dalam negeri. Masalah ini tidak ada hubungannya dengan rendahnya teknologi pertanian Indonesia. Namun banyak permainan yang terjadi, contoh saja adanya mafia benih.


"Jangan lupa itu kadang-kadang permainan pedagang aja seperti benih, mafia-mafia ada itu, kita ada benih bagus dia simpan aja itu dan dari benih orang lain dijual. Nah ini masalah kompleks," kata Gusti kemarin.


(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!