Kurangi Konsumsi BBM, Pertamina Beri Beasiswa Bidang Energi Terbarukan

Jakarta -PT Pertamina (Persero) ingin menggenjot produksi energi terbarukan yang berkualitas. Untuk itu, Pertamina akan memberi beasiswa kepada 20 mahasiswa/mahasiswi terbaik Indonesia untuk mendapatkan beasiswa di bidang energi dan lingkungan.

Energi terbarukan dinilai bisa menjadi alternatif penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia yang saat ini produksinya terus merosot.


Koordinator Bidang Energi dan Lingkungan Keberlanjutan Swiss German University (SGU) Evita Legowo menyebutkan, produksi BBM di Indonesia turun 12% setiap tahunnya, sementara kebutuhan BBM masyarakat Indonesia terus naik rata-rata mencapai 8% per tahun.


"Posisi penambahan BBM 8% per tahun, produksi turun tiap tahun sekitar 12%, artinya tidak nyambung, artinya Pertamina punya tanggung jawab baik sosial, masyarakat, terkait dengan BBM ini," kata dia saat ditemui di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (28/3/2014).


Saat ini, kata dia, Indonesia memerlukan energi terbarukan untuk menggantikan konsumsi BBM yang terus meningkat sementara produksinya terus merosot.


Di tahun 2006, penggunaan energi terbarukan di Indonesia baru di bawah 6%, sementara di 2014 penggunaannya mendekati 7%. Di tahun 2025, diharapkan penggunaan energi terbarukan ini bisa mencapai 17%. Bahkan, pemerintah dengan DPR sepakat bersama dengan Dewan Energi Nasional untuk menggunakan energi terbarukan di tahun 2025 bisa mencapai hingga 25%.


"Indonesia memerlukan energi terbarukan. Di tahun 2006, energi terbarukan baru dipakai di bawah 6% dari total energi yang ada di Indonesia. Kebanyakan BBM. Pemerintah Indonesia bertekad mengisi kekosongan ini," ujar dia.Next


(drk/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!