Pemerintah Minta RFID Dipasang di Truk BBM, Mobil Pribadi Nanti Saja

Jakarta -PT Pertamina (Persero) saat ini sedang membangun Sistem Monitoring dan Pengendalian BBM (SMPBBM) dengan menunjuk PT Inti (Persero). Caranya dengan melakukan pemasangan RFID di kendaraan masyarakat.

Target pemasangan RFID mencapai 100 juta unit kendaraan dan 92.000 nozel SPBU seluruh Indonesia. Saat ini program pemasangan baru dimulai di Jakarta, namun progresnya terkesan mandek.


"Soal RFID, Pertamina sekarang sedang evaluasi program tersebut. Untuk pemasangan RFID di kendaraan masyarakat, saya pikir next time lah, nanti saja itu," kata Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo ditemui di Forum Bisnis CNG di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (27/3/2014).


Susilo mengatakan, lebih baik RFID untuk awalnya hanya dipasangkan pada truk-truk tangki BBM dan SPBU di seluruh Indonesia.


"Selama ini kan truk-truk tangki BBM itu dari depo harusnya mengirim ke SPBU ternyata di jalan belok arah, ya kita sih mengharapkan itu tidak ada, tetapi nyatanya ada," ujarnya.


"Jadi kalau ada RFID, truk tangkinya belok arah tidak ke SPBU, ketahuan, atau di SPBU hanya ngisi sebagian akan ketahuan. Kalau itu dilakukan saya pikir akan lumayan juga. Kalau untuk di kendaraan masyarakat, next time saja lah," tambah Susilo.


Seperti diketahui, pemasangan RFID saat ini baru dimulai di Jakarta, sudah terpasang sebanyak 290.000 unit kendaraan, namun sebenarnya target Jakarta harusnya terpasang di 4 juta unit kendaraan, sebelum akhirnya pada Juli 2014 program ini diterapkan.


Dalam penerapannya, kendaraan yang tidak terpasang RFID tidak bisa mengisi BBM subsidi. Namun, karena program ini terkesan ragu-ragu bahkan mandek, membuat minat masyarakat di Jakarta untuk pasang RFID menurun, bahkan turun hingga 40% lebih.


(rrd/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!