Asumsi Makro RAPBN 2015, Chatib Basri: Sangat Konservatif

Jakarta -Indonesia adalah negara yang tidak bisa lepas dari dinamika perekonomian dunia. Jatuh bangunnya negara-negara lain akan memberikan pengaruh terhadap ekonomi nasional.

Hal tersebut mendasari penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015. Perhatian terhadap perkembangan ekonomi global terlihat dari penyusunan asumsi makro, yang merupakan dasar untuk menentukan postur anggaran baik penerimaan, belanja, hingga utang.


"Asumsi dasar makro ekonomi 2015 telah memperhatikan berbagai aspek eksternal dan internal. Ini juga telah melalui pembicaraan awal dengan DPR," kata Menteri Keuangan Chatib Basri seperti dikutip detikFinance, Senin (18/8/2014).


Pertama, pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5,6%. Lebih tinggi dibandingkan tahun ini yang 5,5%.


Konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong utama dengan andil 5,1%. Di samping konsumsi pemerintah diharapkan memberikan andil yang sama melalui kebijakan yang ekspansif.


Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi diperkirakan dapat memberi andil 5,8%. Namun itu harus melalui kerja keras di tengah faktor global yang masih penuh ketidakpastian, terutama ketatnya likuiditas.


Sedangkan ekspor barang dan jasa diperkirakan mampu melebihi impor, terutama optimalisasi produk manufaktur dan olahan dari hasil tambang. Sehingga surplus pada neraca perdagangan dapat terealisasi.Next


(mkl/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!