Indonesia dilewati oleh satu Sea Lane of Communication (SLoC), yaitu Selat Malaka yang merupakan peringkat pertama dalam jalur pelayaran kontainer global.
Isu tersebut menjadi topik dalam dialog bertajuk Konektivitas dan Sistem Logistik untuk Meningkatkan Daya Saint pada rangkaian seminar bertema Relfeksi Tiga Tahun Pelaksanaan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di JCC, Jakarta, Rabu (3/9/2014).
Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino mengatakan, dari studi terakhir yang dilakukan Oxford Economics, perbaikan sitem transportasi laut dan pelabuhan Indonesia mampu menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional hingga 0,31%.
"Kalau kita bisa memperbaiki pelabuhan kita, sama service level-nya setara dengan ASEAN. (Pertumbuhan) ekonomi kita tambah 0,31%. Jadi kalau sekarang pertumbuhan kita 5,5% berarti bisa jadi 5,81%," kata Lino dalam Paparannya pada dialog tersebut.
Lino menuturkan, bukan hal yang mustahil bagi Indonesia bila ingin meningkatkan kualitas transpostasi lautnya. Salah satu pembenahan dapat dimulai dengan pembenahan pelabuhan sebagai tempat bersandar kapal-kapal. Itu pun, lanjutnya, bukan perkara mahal, lantaran untuk menciptakan pelabuhan layaknya pelabuhan modern di Singapura, menurutnya teknologi yang dimiliki anak bangsa sudah mumpuni.
"Dampak ke pertumbuhan ekonomi very powerful, gede banget. Padahal beresin itu tidak ada high tech-nya. Negara kita mampu," tandasnya.Next
(dnl/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
