Susi: Nama Saya di Thailand dan Filipina Paling Dibenci

Jakarta, detikFinance -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti cukup dikenal di dunia internasional karena kebijakan pemberantasan illegal fishing. Bahkan namanya cukup dibenci di dua negara yaitu Thailand dan Filipina.

"Nama saya di Thailand dan Filipina paling dibenci," kata Susi dalam acara d'Preneur with BRI di Gedung Lemhanas, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (23/3/2015).


Susi mengatakan caranya memberantas illegal fishing cukup efektif terhadap para kapal eks asing yang beroperasi di wilayah laut Indonesia. Kebanyakan kapal eks asing justru berasal dari Thailand dan Filipina yang kerap mencuri ikan di laut Indonesia.


"Thailand dan Filipina itu ikannya dari kita. Laut mereka sudah kosong karena sudah over fishing," kata Susi yang juga pendiri Susi Air.


Selain di Thailand dan Filipina, kebijakan Susi menghentikan ekspor bibit lobster cukup mengganggu sektor perikanan Vietnam. Vietnam mulai tahun ini sudah tidak lagi mendapatkan bibit lobster dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).


"Bibit lobsternya diekspor 8 juta sampai 10 juta ekor ke Vietnam," katanya.


Akibat dari beberapa kebijakan memberantas illegal fishing itu efektif memicu sektor perikanan di Indonesia. Selain menyumbang deflasi dan pertumbuhan sektor perikanan tertinggi dibandingkan sektor lain, nilai tukar nelayan (NTN) juga terdongkrak di bulan Januari 2015.


"Januari kemarin nilai tukar nelayan meningkat dari 1,1 menjadi 1,7 itu angka. Sekarang illegal fishing itu 5 juta ton per tahun atau 400.000 ton per bulan. Kalau hasil dari upaya memberantas illegal fishing bisa menyelamatkan 200.000 ton ikan dibagi nelayan atau paling sedikit 100.000 ton jadi sudah bagus untuk menggerakan pertumbuhan," jelas Susi.