Sawitnya Dihadang Eropa, Ini yang Bisa Dilakukan RI

Jakarta -Ada banyak cara yang akan dilakukan pengusaha sawit Indonesia atas tuduhan kampanye hitam yang dilakukan Uni Eropa (UE). Salah satunya pengusaha mulai melirik potensi penggunaan produk sawit dan turunannya di dalam negeri.

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan mengungkapkan, salah satu cara efektif adalah dengan mengolah produk sawit menjadi produk turunan berupa biodiesel. Pemerintah Indonesia mulai 2014 mulai mencanangkan penggunaan bahan bakar nabati pada kendaraan diesel.


"Pemanfaatan biodiesel di dalam negeri tentu lebih besar potensinya. Pertamina saat ini sudah melakukan kontrak untuk membeli 2,4 juta kilo liter," kata Fadhil kepada detikFinance, Rabu (25/03/2014).


Sementara itu tindakan lainnya adalah bersama-sama pemerintah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat UE bila produk sawit Indonesia tidak seburuk apa yang dituduhkan.


UE menuduh produk sawit (CPO) tidak ramah lingkungan karena kerap melakukan pembalakan hutan (deforestasi) untuk membuka lahan. Sementara dari unsur kesehatan, UE menuduh bila produk sawit Indonesia mengandung lemak jenuh yang berbahaya bagi kesehatan.


"Kita akan bersama pemerintah meyakinkan masyarakat UE bahwa produk sawit tidak seperti itu. Kampanye positif dan edukasi tetap kita akan lakukan," imbuhnya.


Sedangkan cara lainnya adalah menyerahkan kasus ini ke dispute settlement Badan Perdagangan Dunia (WTO). Hal itu disebabkan UE mengenakan bea masuk yang tinggi atas sawit Indonesia sebesar 18,9%.Next


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!