Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, proses pengerjaan yang seharusnya dua tahun itu bisa selesai dalam 16 bulan. Bahkan pada jalan rel buatan Indonesia yang melengkung, bisa lebih baik dari rel melengkung sebelumnya yang dibuat Belanda.
"Bukan hal mudah, karena penyelesaiannya 16 bulan. Belanda dulu bisa, kita buktikan putra-putri kita bisa," katanya saat switch over jalur ganda Semarang Tawang-Bojonegoro, Bojonegoro, Selasa (26/3/2014).
"Ada tujuh tempat pada rel buatan Belanda melengkung, artinya kecepatan terbatas. Ada taspat, pembatasan kecepatan sampai 60 km/jam. sekarang diperbesar, sehingga bisa 90 km/jam. Kita bisa kalahkan Belanda," tegasnya.
Selama 16 bulan itu, setidaknya dua juta orang dilibatkan dalam pengerjaan rel ganda Semarang Tawang-Bojonegoro. Selain itu lebih dari 100 unit alat berat dikerahkan.
"Sebanyak 346 batang beton digunakan," tandas Bambang.
Switch over pada jalur rel ganda stasiun Tawang Semarang-Bojonegoro sudah dilakukan delapan kali sejak bulan Desember 2013 lalu. Seluas 49.338 hektar tanah dilakukan pembebasan demi pembuatan jalur rel ganda.Next
(alg/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
