Kisah Sukses Petronas Berhasil Ngebor Minyak di Daerah Konflik

Petaling Jaya -Dengan operasi internasional yang memberikan pertumbuhan produksi hampir 20% tahun lalu, keberhasilan di luar negeri tidak mudah datang bagi Petroliam Nasional Bhd (Petronas).

Perusahaan minyak nasional yang telah mengelola portofolio terutama di negara-negara dengan geopolitik yang panas ini, tidak membuat Petronas berbesar hati. Petronas kini lebih ekspansif ke daerah perbatasan yang lebih menantang.


Petronas adalah perusahaan minyak dan gas pertama yang menjelajah ke Sudan Selatan yang penuh konflik setelah kemerdekaan Sudan pada 2011. Tetapi selama periode pertama dari perang sipil pada 2011, produksinya anjlok menjadi 23.000 barel per hari (bpd) dari 147.000 barel per hari sebelumnya.


Saat sengketa pipa antara negara-negara tetangga diselesaikan, Petronas berhasil mengumpulkan level produksinya sebelum perang dan mencatat rekor. Tercatat telah memberikan produksi 80% di pertengahan 2013 setelah menunggu selama 15 bulan.


Namun tekanan budaya yang terus memanas memaksa Petronas menghentikan operasinya di dua dari tiga ladang di akhir tahun lalu. Petronas memiliki lebih dari 100 pegawai dan kontraktor dalam tiga perusahaan gabungan.


Hal ini yang membuat Sudan Selatan menjadi salah satu aset berharganya.


"Sudan dan Sudan Selatan adalah tempat yang sangat baik kecuali untuk masalah keamanan," kata Wakil Eksekutif untuk eksplorasi dan produksi PetronasDatuk Wee Yiaw Hin seperti dikutip dari The Star, Selasa (25/3/2014).Next


(zul/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!