Tiap Dolar Menguat Rp 100, Subsidi Listrik Bertambah Rp 1 Triliun

Jakarta -Tidak hanya subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang bengkak karena rupiah melemah. Subsidi listrik ikut membengkak ketika dolar Amerika Serikat perkasa terhadap rupiah.

"Tiap pelemahan rupiah terhadap dolar per Rp 100, subsidi listrik membengkak Rp 1 triliun," ungkap Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (4/6/2014).


Jarman mengatakan, tahun ini anggaran subsidi listrik dipastikan membengkak lebih dari Rp 12 triliun. Ini karena dolar tengah dalam posisi menguat, diperdagangkan mendekati Rp 12.000.


"APBN 2014 kan mengasumsikan rupiah Rp 10.500 per dolar AS, kemudian akan diubah menjadi sekitar Rp 11.700 per dolar AS. Kemungkinan secara perhitungan kasar, subsidi listrik nambah Rp 12 triliun tahun ini," paparnya.


Atas dasar itu pemerintah kemudian berencana menaikkan tarif listrik untuk 5 golongan. "Itu untuk menutupi membengkaknya anggaran subsidi listrik ini," ujar Jarman.


Dalam APBN 2014, awalnya pemerintah menganggarkan dana Rp 71,4 triliun untuk subsidi listrik. Namun dalam APBN-Perubahan, membengkak jadi Rp 107,1 triliun.


(rrd/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!