Tawaran Investasi Lahan Pohon Jati, Ini Caranya

Jakarta -PT Harfam Jaya Makmur menawarkan investasi kepemilikan lahan pohon jati dengan skema bagi hasil. Bagi investor yang tertarik dan sudah menghitung-hitung soal risiko-risikonya, bisa memulai beberapa tahapan sebelum investasi.

Harfam menawarkan beberapa paket penawaran investasi, di antaranya Royal Tectona dengan luasan lahan 8 hektar (+1 hektar) modalnya Rp 9,5 miliar. Dari luas lahan tersebut, investor sudah memiliki lahan juga bibit pohon jati sebanyak 8.000 (+1.000) batang.


Paket kedua adalah Ritz Tectona dengan luas lahan 5 hektar (+0,5 hektar) modalnya Rp 6 miliar. Luas lahan tersebut akan ditanami pohon jati sebanyak. 5.000 (+500 hektar)


Ketiga adalah Tectona Mansion dengan luas lahan 3 hektar (+0,25 hektar) modalnya Rp 4 miliar. Dengan lahan itu, investor bisa mendapatkan lahan juga pohon jati sebanyak 3.000 (+250) pohon jati.


Lalu ada juga paket dengan luas lahan 1 hektar seharga Rp 1,5 miliar dengan jumlah pohon 1.000 batang. Juga ada paket 0,5 hektar seharga Rp 700 juta dengan pohon 500 batang, 0,25 hektar seharga Rp 400 juta dengan 250 batang pohin jati, dan paket 1.000 m2 seharga Rp 200 juta dengan 200 batang pohon jati.


Marketing Executive Harfam, Dito Harwanto mengatakan harga kayu jati cenderung terus naik. Ia mengasumsikan harga pasar hari ini, kayu jati dibanderol Rp 12 juta/batang dengan usia 8 tahun. Menurutnya keuntungan yang didapat investor cukup menjanjikan.


"Kita tahu jati itu kayu premium harganya setiap tahun naik. Kalau acuan dari Perhutani tahun lalu itu Rp 6,8 juta A3. Itu diameternya 30-39 itu istilah kayunya. Harga pasar sudah Rp 12 juta. Memang acuan Perhutani sekian, tapi kondisi riil di lapangan itu memang pasar kayu jati itu langka," kata Dito ditemui detikFinance di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (18/8/2014).Next


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!