Hal ini disampaikan Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Natal Agrawan kepada detikFinance, Rabu (15/5/2013).
"Saya pikir kalau pasang grade skore 0-100, kita passing grade 85. Kita tidak mencari seberapa banyak karyawan, tapi kepada mutu," kata Natal.
Natal mengilustrasikan, meskipun penerimaan karyawan yang diperlukan adalah 100 orang, saat peserta yang lolos seleksi hanya 50 orang. Emiten berkode WIKA ini, hanya mengambil jumlah yang lolos saja. "Kalau belum mencapai, kita bikin rekrut lagi," tambahnya.
Untuk standar pendidikan, WIKA menetapkan minimal sarjana. Setelah lolos, calon karyawan ini, harus melalui program Management Trainee (MT) selama 6 bulan. Pasca dinyatakan lulus, baru kemudian bisa menjadi karyawan tetap WIKA.
"Setelah manajemen trainee, dia akan di assessment yakni dia akan siapkan paper yang dipresentasikan dihadapan para penguji. Sia buat inovasi apa selama proses MT. Apa hal-hal yang mereka kembangkan selama MT. Baru dia dikatan lulus," sebutnya.
Setelah menjadi karyawan, WIKA pun merancang program pengembangan karir dan skill karyawan secara berkelanjutan. Bahkan, membuka kesempatan untuk melanjutkan studi di dalam dan luar negeri.
"Sekolah ke luar negeri beberapa keryawan lulusan Malaysia, Jerman, Australia," tegasnya.
WIKA merupakan BUMN yang memiliki unit bisnis seperti jasa konstruksi, (sipil dan bangunan), mekanikal elektrikal, investasi energi, produk beton (precast), realty & property dan manufacturing. Pada tahun 2012, WIKA mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp 457,86 miliar dan penjualan sebesar Rp 9,82 triliun pada tahun 2012.
(feb/hen)
