Produksi Minyak di Tempino-Plaju Disetop Karena Penjarahan, Stok BBM Aman

Jakarta - PT Pertamina (Persero) meminta masyarakat Sumatera Selatan tidak panik soal ketersediaan bahan bakar minyak (BBM). Pertamina menjamin stok BBM cukup, walaupun produksi minyak dari pipa Tempino-Plaju berhenti karena penjarahan atau pencurian.

"Nggak ada masalah jadi stok cukup untuk Sumatera Selatan," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya saat berdiskusi dengan media di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (30/7/2013).


Menurut Hanung, produksi minyak mentah (crude oil) dari Tempino-Plaju hanya 12.000 barel/hari atau 2.000 kiloliter (KL) minyak mentah setelah disuling setiap harinya. Dari jumlah itu hanya 70% atau 1.400 KL yang bisa menjadi bahan bakar minyak (BBM).


Sedangkan stok BBM saat ini masih tersisa 4 juta KL. Produksi minyak lewat pipa Tempino-Plaju sengaja ditutup oleh Pertamina karena maraknya pencurian minyak mentah di kawasan itu.


"Jadi dari 2.000 KL minyak mentah yang dihasilkan, sebanyak 70% yang menjadi BBM atau sekitar 1.400 KL per hari. Stok BBM kita kan masih ada 4 juta KL. Kalau kebutuhan 1.400 KL kurang, nggak ada masalah. Jadi stok cukup," imbuhnya.


Pertamina sendiri terus melakukan cek dan ricek melihat persediaan dan peningkatan jumlah konsumsi BBM apalagi menjelang lebaran. Namun jika BBM tidak mencukupi, pihaknya siap mendatangkan BBM impor hingga 200.000 barel.


"Kita terus cek setiap hari stok minimal kita harus jaga. Penghentian operasional sebenarnya tidak berdampak pada persediaan BBM di Sumsel. Kalau memang berkurang kita mungkin akan impor satu kargo sebanyak 200.000 barrel dan sudah selesai (sudah beres)," sahut Hanung.


(wij/dnl)