"Saya percaya, suatu saat orang akan malu untuk korupsi. Ini sama seperti perbudakan di Amerika Serikat (AS) dan apartheid di Afrika Selatan," ujar Sudirman Said, di acara Penandatanganan Komitmen Pengendalian Gratifikasi dan Launching Whistleblowing System Online Kementerian ESDM, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (13/4/2015).
Sudirman mengungkapkan, pada tahun 1800-an, sistem perbudakan menjadi tren di AS. Namun saat ini orang AS malu akan perbudakan yang dilakukannya.
"Kemudian zaman berganti, orang malu memiliki budak, orang malu menghina ras kulit hitam. Itu yang saya percaya, suatu saat orang akan malu untuk korupsi. Percaya saya," ungkapnya.
"Orang yang kemarin-kemarin nggak malu korupsi, pejabat yang kemarin jujur justru dianggap aneh, kok kamu jujur sih, kok sudah pegang jabatan masa kamu akan begitu-begitu saja. Satu titik akan terjadi pembalikan," tambahnya.
Sudirman menegaskan, saat ini semua Kementerian/Lembaga baik pusat dan di daerah, menyuarakan melawan dan mencegah korupsi. Salah satunya Kementerian ESDM yang membuat sistem whistleblowing.
"Tugas menteri bukan memberantas korupsi, tapi kalau institusi yang dipimpinnya tidak bersih, penuh korupsi, maka tidak bila mengerjakan tugas-tugasnya. Tugas Menteri ESDM adalah mengelola ESDM, agar hasilnya bisa memberikan manfaat bagi rakyat sebesar-besarnya," katanya.
(rrd/dnl)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
