"Soal stock split setuju 100%. Ada 1 orang yang abstain. Rasio 1:5. Tanggal efektif 19 April 2013," kata Deputy Head of Corporate Finance JPFA Putut Djagiri usai acara RUPSLB, di Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (20/3/13).
Kata Putut, setelah stock split efektif, diharapkan saham yang beredar di pasaran akan jauh lebih besar sehingga akan lebih banyak transaksi yang akan terjadi.
"Bagi mereka yang bermodal kecil sanggup membeli. Dengan stock split ini bisa membeli lebih murah. Saham yang beredar sebanyak 840 juta lembar saham sehingga nanti pas stock split jumlah saham yang beredar tinggal dikali 5," jelasnya.
Saat ini, Putut menyebutkan, saham JPFA terdiri atas dua seri, yaitu seri A dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan seri B dengan nilai nominal Rp 200 per saham. Dengan rasio 1:5 maka setelah pemecahan, setiap pemegang 1 saham A seri lama dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham akan menerima 5 saham baru seri A bernilai nominal Rp 200 per saham.
Sedangkan pemegang 1 saham seri B lama denga nilai nominal Rp 200 per saham akan menerima 5 saham baru seri B bernilai nominal Rp 40 per saham.
"Dengan stock split ini maka jumlah sahan yang beredar meningkat lima kali lipat," kata Putut.
(ang/ang)
