Habiskan Saja THR-Mu

Jakarta - Yes, betul sekali, Anda tidak salah baca. Baru kali ini saya jadi provokator untuk menghabiskan THR alias Tunjangan Hari Raya Anda.

Minggu-minggu ini bisa dikatakan sebagian besar dari kita sudah menerima Tunjangan Hari Raya alias THR. Banyak yang mempertanyakan bagaimana cara mengelola THR yang baik dan benar.


Kalau pada tahun-tahun sebelumnya saya sering mengingatkan apabila ada kelebihan dana THR sebaiknya ditabung, diinvestasikan atau dipakai untuk membayar cicilan utang, di mana strategi ini banyak dikopi oleh Perencana Keuangan lain.


Nah, khusus untuk tahun ini, apabila pengeluaran selama bulan puasa dan lebaran hampir sama besarnya dengan THR yang Anda terima, maka saran saya adalah: Habiskan Saja THR-Mu.


Kata kunci di atas adalah, pengeluaran sama besar dengan THR diterima. Jadi hal ini tidak berlaku bagi yang menerima THR sebesar Rp 50 juta dengan pengeluaran sebesar Rp 30 juta, sehingga ada selisih Rp 20 juta yang bisa ditabung atau diinvestasikan.


Tapi bagi anda yang penghasilan dan pengeluarannya pas-pasan bahkan cenderung nombok, tidak ada yang salah dengan menghabiskan THR Anda untuk memenuhi kebutuhan di bulan Ramadan dan Lebaran, alias tidak ada yang ditabung dan diinvestasikan.


Mengapa demikian? Karena bulan puasa dan lebaran kali ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Adanya kenaikan harga BBM tepat sebelum bulan Ramadan menyebabkan harga-harga barang naik tinggi sekali. Ditambah kebiasaan menaikan barang di bulan Ramadan, alhasil bulan Puasa ini pengeluaran bulanan kita naik tidak terkontrol. Inilah yang bisa disiasati dengan menggunakan THR tadi.


Pertanyaannya, ke mana THR tersebut dialokasikan? Pertama kita harus menyisihkan untuk membayar Zakat Fitrah. Hukumnya wajib bagi semua manusia yang masih hidup termasuk kepada bayi yang baru lahir.


Besaran dari Zakat Fitrah ini sama dengan 3 kg beras atau hampir setara dengan 3,5 liter beras yang wajib dibayarkan sebelum Khotbah Idul Fitri. Karena bulan suci Ramadan ini kita mendapatkan pahala yang berlipat, maka alokasi kedua THR bisa dipergunakan untuk membayar Zakat Maal bila mencukupi. Kata kuncinya adalah bila mencukupi, karena sebenarnya zakat harta ini seharusnya diambil dari harta kita.


Keperluan berikutnya dalam penggunaan THR adalah persiapkan juga THR untuk orang-orang yang telah banyak membantu kita selama ini. Apabila anda punya asisten rumah tangga, tukang kebun, penjaga anak dan supir, mereka juga ingin merayakan Lebaran dan mengharapkan untuk mendapatkan THR dari anda. Nah, posnya bisa diambil dari THR anda.


Di atas sudah saya mention tentang kenaikan biaya hidup yang luar biasa di bulan Ramadan tahun ini. Besaran kenaikan bisa bervariasi dari 10-50% dari pengeluaran di bulan-bulan sebelumnya, tergantung dari gaya hidup kita. Nah khusus untuk tahun ini, anda bisa menggunakan THR untuk “menambal” pengeluaran yang berlebihan tersebut supaya tidak bocor dari tempat lain.


Nah, kalau masih ada sisa sedikit dari dana THR barulah dipakai untuk persiapan Hari Raya Idul Fitri sendiri termasuk juga bisa digunakan untuk dana mudik. Karena Lebaran rutin dilaksanakan setiap tahun, jadi dana mudik sendiri sebenarnya bisa dipersiapkan dengan cara dicicil dari satu tahun sebelumnya.


Oleh sebab itu THR sifatnya hanya membantu menambal kekurangan, kecuali apabila dananya belum dipersiapkan, maka THR akan dipakai semua. Itulah sebabnya tidak salah kan kalau dikatakan Habiskan Saja THR-Mu.


(ang/ang)