"Pertama jangan menganggap listrik itu selalu mati. Jadi kalau ada kabel terbuka saat beres-beres rumah terus dipegang saja. Itu tidak boleh karena siapa tahu masih ada aliran," kata General Manager Distribusi Jawa Timur PLN, Ida Bagus Gede Mardawa kepada detikFinance, Minggu (16/2/2014).
Kemudian yang kedua adalah saat membersihkan bagian atap rumah. Kondisi kabel listrik yang berada di atap rumah sangat berbahaya. Sehingga lebih disarankan untuk tidak menyentuh kabel kecuali dengan menggunakan peralatan yang sangat aman.
"Masyarakat yang membersihkan atap, jangan sampai menyentuh jaringan listrik. Karena pasir yang menempel dapat menjadi perantara listrik,"ujarnya.
Mardawa mengimbau masyarakat agar menunggu sampai kondisi aman, sehingga tidak terlalu berbahaya. "Harus sangat berhati-hati membersihkan bagian genteng ke atas. Kalau perlu nanti tunggu sampai aman dulu baru bersihkan," tegas Mardawa.
Ketiga, bila memang listrik sudah menyala, maka masyarakat harus lebih berhati-hati menggunakan peralatan listrik. Matikan listrik jika tidak diperlukan lagi. "Tentunya untuk pemakaian listrik ketika menyala harus diperhatikan," terangnya
Untuk pelaporan saat terjadinya gangguan listrik, PLN tetap mensiagakan beberapa posko pengaduan. Mardawa menyebutkan posko tersebut akan bekerja selama 24 jam penuh mengawasi kondisi kelistrikan di daerah sekitar bencana.
"Ada memang kantor rayon PLN ditutup yaitu Ngantang itu nggak beroperasi. Jadi dipindahkan ke daerah terdekat. Sementara kantor lainnya masih berjalan, sehingga pelayanan masih ada. PLN Jatim itu sudah bentuk tim penanganan," paparnya.
Informasi lebih lanjut juga bisa didapatkan dengan menghubungi call center PLN 123.
(mkl/zul)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
